BLOG

BLOG

Minggu, Juni 07, 2015

Review: Pitch Perfect 2

Mempertahankan nama Barden Bella ditahun terakhir para anggotanya.


Masih inget banget pertama kali nonton Pitch Perfect yang pertama, pasti langsung teringat sama serial Glee. Keduanya jelas memiliki persamaan, sama-sama merupakan drama musikal-komedi. Yang membedakan Glee dan Pitch Perfect adalah jika Glee di beberapa adegan sering muncul suara musik secara tiba-tiba yang entah berasal dari mana dan si aktris atau aktor langsung bernyanyi dan siapapun yang berada di kelilingnya seakan tak mendengar, maka Pitch Perfect lebih terorganisir. Namun bukan berarti Glee tidak bagus, Glee memang memiliki caranya sendiri dalam menampilkan lagu disetiap adegan mengingat mereka yang memang merupakan serial drama yang tampil dalam beberapa episode (alias lebih bertele-tele) sementara Pitch Perfect tampil lebih to the point dikarenakan Pitch Perfect merupakan drama film yang tayang kurang lebih hanya 2 jam. 

Sukses dengan Pitch Perfect 1, Barden Bella kembali lagi dalam sekuel keduanya Pitch Perfect 2. Tentu kabar ini menjadi kabar yang menyenangkan untuk para pecinta seri pertamanya yang berharap seri keduanya akan menyajikan cerita yang tidak kalah bagus dari seri pertamanya, langsung ke review-nya yah:

Barden Bella yang terancam dibubarkan.
Sebagai juara bertahan kompetisi nasional acapella, Barden Bella memiliki kesempatan tampil disebuah acara yang dihadiri oleh Presiden Obama, iya Barack Obama. Namun ditengah penampilan mereka, secara tiba-tiba terjadi insiden yang melibatkan salah satu anggota Bella, Fat Amy (Rebel Wilson). Atas kejadian yang terbilang tidak seronok tersebut (karena ada bapak presidennya), Barden Bella dipanggil petinggi kampus dan terancam bubar. Satu-satunya cara mempertahankan Bella dengan memenangkan kompetisi acapella internasional dimana wakil Amerika belum pernah ada yang keluar sebagai juara. Sebuah tantangan tersendiri untuk Barden Bella.

Ditengah tekanan yang Barden Bella hadapi, mereka kedatangan anggota baru, Emily Junk (Hailee Steinfeld) yang merupakan anak dari mantan anggota Bella angkatan lawas. Emily memiliki suara yang bagus dan mempunyai hobi menciptakan lagu. Di lain masalah, Beca (Anna Kendrick) menyimpan ketakutan akan masa depannya selepas kampus juga selepas Barden Bella. Beca pun memutuskan untuk mencari pengalamn dengan mengikuti program magang disalah satu studio musik, menyalurkan bakatnya dalam bidang produksi musik. Takut akan tidak disetujui rekannya di Bella, Beca memutuskan untuk merahasiakan magangnya, terlebih Beca harus fokus latihan bersama Bella dalam menghadapi kompetisi internasional.

Das Sound Machine dari Jerman
Cerita yang lebih luas dan lebih berani hadir di Pitch Perfect 2. Jika pada seri pertamanya mereka menghadapi kompetisi nasional, maka pada seri keduanya mereka menghadapi kompetisi internasional dimana banyak negara mengirimkan wakilnya. Salah satu kandidat juara terbesar adalah Das Sound Machine wakil Jerman yang juga juara bertahan kompetisi internasional. Sanggupkah Bella mengalahkan Das Sound Machine yang sombong ? Dan bagaimana cara Beca membagi kegiatan magangnya dengan latihan bersama Bella ? Jangan lupa nonton filmnya yang masih tayang tuh di bioskop !!

Adegan komedi singkat yang diselipkan di beberapa scene masih menjadi daya tarik untuk film ini. Pasti masih inget dong dengan Lilly (Hana Mae Lee) satu-satunya anggota Barden Bella dengan darah asia (lebih ke China) yang kalo ngomong suaranya irit banget ditambah dengan raut mukanya yang mengundang tawa, begitu juga dengan lucunya tingkah Fat Amy yang di seri keduanya ini akan mengangkat kisah cintanya dengan Bumper (Adam DeVine), selain itu juga terdapat kisah cinta baru antara Benji (Ben Platt) dengan anggota baru Bella, Emily.

Benji dan Jesse yang masih eksis di PP2
Bisa dibilang Pitch Perfect 2 ini terlalu menghadirkan banyak jalinan cerita yang berjalan bersamaan, sehingga ada beberapa cerita yang menarik, cerita lainnya menjadi membosankan. Belum lagi ada beberapa adegan yang terkesan dipaksakan agar ada nyanyi-nyanyiannya, walaupun memang filmnya mengutamakan nyanyian. Namun plot cerita yang terkesan kurang greget, berhasil ditutupi dengan aksi acapella yang mengundang decak kagum. Koreografi, aransemen, variasi lagu terbilang lebih unggul dibanding seri pertamanya. Bagaimanapun juga Pitch Perfect memang film yang mengutakan adegan bernyanyinya. So jangan sampe kelewatan nonton Pitch Perfect 2 yang lebih perfect jika ditonton di bioskop karena difasilitasi suara yang lebih mumpuni sehingga anda mendapat pengalaman menonton yang berbeda. Selamat menontooooooooooooooon~~~~~

0 comments:

Posting Komentar