BLOG

BLOG

Sabtu, Oktober 07, 2017

Review IT (2017): Teror Badut 27 Tahun yang Lalu

Pertanyaan saya yang paling pertama adalah, sudahkah kalian menonton film IT tahun 1990 ?


Beberapa bulan yang lalu, sebelum film IT (2017) ini muncul, aku sempetin nonton film IT tahun 1990 di komputer. Menurut aku pribadi, entah karena memang itu film jadul dengan kapasitas teknologi seadanya atau bagaimana, aku ngerasa film IT tahun 1990 gak serem. Satu-satunya alasan mungkin karena itu film jadul keluaran tahun 1990 dan aku nonton itu di tahun 2017. Jelas punya kapasitas horor yang berbeda.

Setelah film IT 2017 resmi keluar di bioskop Indonesia, beberapa teman merekomendasikan film ini untuk ditonton, dan bahkan menurut beberapa ulasan yang aku liat di internet sangat menjanjikan untuk disaksikan. Cuma ya itu, aku masih terbayang film IT jadul tahun 1990 tadi. Karena alasan penasaran, akhirnya aku coba nonton film ini juga walaupun rada terlambat.

Mungkin sudah banyak yang tau tapi akan aku ulang kembali. IT adalah film adaptasi dari novel kenamaan karya Stephen King tahun 1986 dan kesuksesan novelnya pun akhirnya membawa sang badut ke layar lebar ditahun 1990. Baik film maupun novelnya ternyata sukses menyajikan hayalan yang lain dari seorang badut yang terkenal merupakan ikon yang lucu bagi anak-anak. IT mampu dengan sengaja membuat pandangan bahwa badut juga dapat menjadi sesuatu hal yang menyeramkan lewat Pennywise, bahkan tidak sedikit juga yang akhirnya takut dan trauma berlebih kepada badut.

Sinopsis

Hilangnya sang adik kesayangan, Georgie (Jackson Robert Scott), membuat Bill (Jaeden Lieberher) dengan bantuan beberapa temannya, mencoba mengungkap misteri hilangnya beberapa anak-anak di kota asal mereka, Kota Derry. Petualangan ini pun membawa mereka pada teror sang badut, Pennywise (Bill Skarsgard), yang ternyata merupakan dalang dari hilangnya beberapa warga kota. Tawa, tangis, marah, kecewa, dendam, lelucon, dan aksi ala anak-anak pun tersaji lengkap di film ini.



Sama namun tak serupa.

Mengingat film IT tahun 2017 lahir dari teknologi yang lebih modern, maka secara visual juga akan terlihat lebih baik dibanding yang terdahulunya. Dibeberapa adegan dibuat lebih menegangkan dan menyeramkan, salah satunya adalah ketika sang badut coba merasuki pikiran anak-anak untuk menjatuhkan mental mereka. 

Tidak hanya dari segi visual, dari segi cerita pun, film IT yang baru ini tidak kalah dari film jadulnya. Alur ceritanya lebih menarik, lebih rapi dan yang paling penting mampu menyajikan sesuatu yang dapat diterima untuk penonton jaman milenial seperti sekarang, walaupun film ini adalah film remake.

Film ini masih menyajikan beberapa adegan yang sangat ikonik di filmmnya terdahulu, seperti adegan berdarah di wastafel, georgie bermain perahu kertas dengan jas ujan warna kuningnya, eddie yang mengidap asma, semua masih disajikan di film ini. Membuat kita mengingat ingat kembali ke film lamanya. Menurut saya ini penting.


Walaupun sama dibeberapa adegan, film IT tahun 2017 masih tetap berbeda dari film jadulnya. Jika di film jadulnya menampilkan mereka yag sudah dewasa dengan kilas balik cerita yang membawa mereka ke masa lalu, maka di film IT tahun 2017 ini hanya menyajikan penuh petualangan mereka yang masih anak-anak. Just it, namun dari segi cerita secara garis besar masih sama.

Humor yang manis dari tiap karakter

Ada pemanis yang mampu disajikan Andres Muschietti, selaku sutradara di film ini. Ialah humor ala anak-anak yang terdengar dan terlihat sangat lucu dan bersahabat sehingga mampu membuat tawa penonton ditengah ketegangan Pennywise. Terdengar simple namun ngena. Salah satunya karakter Richie (Finn Wolfhard), salah satu sahabat Bill yang memiliki mulut paling besar dan selalu mempu mengundang gelak tawa penonton. 


Ada juga kisah romantis cinta monyet yang coba diselipkan dibeberapa adegan. Karakter Beverly (Sophia Lillis), yang merupakan satu-satunya karakter perempuan di geng, mampu menjadi primadona manis untuk 'guyonan' para sahabatnya.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, film ini layak untuk ditonton buat anda yang menyukai film horor ataupun tidak. Kalian akan dibawa untuk ikut merasakan ketegangan dari teror sang badut. Selain rasa takut, kalian juga akna dibuat terhibur dengan cerita yang coba disajikan Bill dan kawan-kawan.

Rating: 8/10

0 comments:

Posting Komentar