BLOG

BLOG

Rabu, Agustus 19, 2015

Review: Ted 2 (2015)

"Membuktikan bahwa Ted adalah manusia dan bukan properti."


Masih ingat tentunya dibenak kita film Ted di tahun 2012 silam yang merauk sukses di tangga box-office. Pertama kali mendengar kata "TED" tak heran bahwa sebagian orang akan berfikir bahwa ini adalah film keluarga yang sangat cocok untuk anak-anak. Tapi nyatanya, tidak. Tidak sama sekali. Ted yang disutradarai oleh Seth MacFarlane ini adalah film ber-genre komedi dewasa. Suksesnya Ted (2012) membuat rumah produksi Universal Picture tertarik untuk membuat sequel keduanya dan hadirlah Ted 2 di tahun 2015 ini.

Forever Buddy, Ted dan John
Film Ted 2 ini berpusat pada hubungan rumah tangga antara Ted (Seth MacFarlane) dan Tamy- Lynn (Jessica Barth) yang mulai masuk fase jenuh penuh pertengkaran, yah namanya juga rumah tangga bahkan Ted aja bisa berantem. Nah salah satu sahabat Ted di tempat kerja menyarankan Ted dan Lynn untuk memiliki anak, karena anak merupakan salah satu alasan sebuah keluarga dapat harmonis. Sadar dirinya tak bisa menghasilkan sperma -because you know why-, Ted meminta sahabatnya John Bennett (Mark Wahlberg) untuk mendonorkan spermanya. John pun setuju untuk melakukan pendonoran sperma demi sahabat sehidup sematinya, Ted. 

Pernikahan Ted dan Tamy-Lynn terancam tak diakui oleh negara.
Namun masalah datang ketika Ted teryata tidak bisa memenuhi hak sipilnya karena dianggap bukanlah manusia oleh negara. Ted hanya dianggap sebuah "properti" alias boneka teddy bear mainan anak-anak. Jelas ini merupakan masalah besar bagi Ted karena dengan tidak dapat memenuhi hak sipilnya, Ted tidak hanya tak mengadopsi anak, namun juga tidak bisa bekerja bahkan pernikahannya dengan Tamy-Lynn pun dianggap tak sah oleh negara, dan sederet hak lainnya pun tak akan bisa diakui oleh negara. Kasian yah Teddy.

Mencoba mencari keadilan, Ted yang ditemani John pun mencari seorang pengacara yang akhirnya membawa mereka pada pengacara muda yang cantik bernama Samantha Leslie Jackson (Amanda Seyfried). Samantha merupakan pengacara baru yang harus menyelesaikan studi hukumnya dengan menyelesaikan sebuah kasus. Dengan sifat yang sama -sama-sama suka ngisep ganja lebih tepatnya-, membuat John dan Ted setuju bekerjasama dengan Samantha. Singkat cerita kasus Ted tak jua mendapat titik temu, membuat mereka bertiga meminta bantuan pengacara handal, Patrick Meighan (Morgan Freeman). Dan bagaimana kelanjutannya ? Jangan lupa tonton filmnya yang akan tayang di bioskop Indonesia yang saya sendiri juga gatau kapan haha. Yah pokoknya tunggu aja.

Ted ditemani oleh John dan Samantha untuk mencari keadilan.
Dari sederet pemeran yang masih sama seperti film pertamanya, nama Mila Kunis ternyata tak hadir kembali. Mila yang memerankan karakter Lori, kekasih dari John Bennett, tak hadir lagi karena dibuat telah bercerai dengan John, rada disayangkan juga sih. Sebagai pengganti, nama Amanda Seyfried dipilih memerankan karakter baru, Samantha, sang pengacara cantik yang terobsesi oleh ganja. 

Karakter Donny (Giovanni Ribisi) yang jahat dan selalu berambisi memiliki Ted pun hadir lagi di sequel keduanya ini, dan lagi-lagi Donny diperankan jahat dan terus berusaha menjatuhkan Ted. Aksi kejar-kejaran antara Ted dan Donny pun akan dihadirkan kembali, yah tak jauh beda lah dengan film pertamanya. Oh iya aksi kejar-kejaran antara Ted dan Donny ini dilakukan disebuah festival New York Comic Con loh. 

Amanda Seyfried a.k.a pengacara Samantha
Sebenarnya apa yang kita ingin lihat dari seorang/sebuah -rada bingung- Ted sudah dihadirkan semua di film pertamanya. Mulai dari keajaiban sebuah boneka yang dapat hidup, tumbuh kembang Ted yang dipenuhi oleh kata-kata kotor, seks, ganja, tindak kriminal dan sederet tindakan negatif lainnya telah tumpah semua di film pertamanya dan membuat film keduanya tak bisa berbuat banyak. Meski begitu, tema yang diambil Seth MacFarlane (sutradara dan pengisi suara Ted) sebenarnya sudah sangat cerdas, namun entah bagaimana film ini kurang berkembang secara maksimal. 

Namun kita masih harus memberi apresiasi dengan apa yang telah disajikan Seth MacFarlane dkk. Seth dkk berhasil mengangkat emosi penonton dimana penonton akan diperlihatkan bagaimana kasihannya Ted yang terus didesak bahwa ia adalah properti saat di meja hijau. Ini sedih sih. Tapi tetep genre yang diusung adalah komedi dimana humor adalah tontonan utamanya, dan humor-humor yang disajikan pun masih berhasil mengundang tawa penonton. 

Ted in Suit and Tie :D
Klo udah nonton film pertamanya, sayang banget klo gak nonton film keduanya ini. Di Amerika, film ini udah tayang sejak Juni 2015 kemaren, dan jujur sebenarnya saya sendiri udah nonton filmnya tapi bukan di Amerika melainkan download haha. Gak tau kenapa film ini molor tayang di Indonesia, mungkin yah, mungkin, banyak adegan yang masih di pertimbangkan perfilman Indonesia karena film ini merupakan film dewasa. Tapi film ini memang dijadwalkan tayang di Indonesia tapi entah kapan. Pokoknya jangan sampe kelewatan nonton film ini, di bioskop.

0 comments:

Posting Komentar