BLOG

BLOG

Jumat, November 06, 2015

Review: Spectre (2015)

Terungkapnya sosok dalang diatas Casino Royale dan Skyfall.


Setelah Skyfall yang tayang pada tahun 2012 lalu, kini agen 007 hadir kembali, dengan judul "Spectre". Spectre sendiri merupakan film layar lebar James Bond yang ke-24 sejak awal kemunculannya ditahun 1962. Film dengan budget mencapai US$300juta (disinyalir sebagai dana termahal diatara film Bond lainnya) ini merupakan film yang sangat dinanti oleh para penggemarnya.

Synopsis

Kisah bermula di Meksiko, disana sedang diadakan parade besar yakni Day of the Dead, dimana semua orang memakai kostum tengkorak layaknya mayat hidup. James Bond (Daniel Craig) yang juga hadir ternyata memiliki misi lain, yakni menguntit sebuah organisasi terorisme. Aksi ledakan, baku hantam, serta tembakan disana sini, menjadi pembuka yang cukup menegangkan.

Bond lagi loncat-loncatan di kota Meksiko
Namun akibat aksinya tersebut, Bond justru dipanggil atasannya, M (Ralph Fiennes), yang dibuat pusing oleh aksi Bond yang dianggap diluar batas. Meski begitu, berkat aksinya di Meksiko, Bond justru mendapat informasi baru dari sebuah cincin dengan logo gurita didalamnya, tentang sebuah organisasi yang ingin menguasai dunia. 

Setelah dicari-cari informasi lebih dalam, organisasi ini merupakan organisasi induk dari segala kejahatan yang pernah Bond atasi sebelumnya, diantaranya di film Casino Royale, Quantum of Solace, dan Skyfall. Organisasi jahat ini ternyata dipimpin oleh Franz Oberhauser (Christoph Waltz), yang tak lain adalah saudara angkat Bond dimasa kecil yang dikira telah meninggal 20 tahun yang lalu akibat kecelakaan bersama ayahnya. Organisasi pimpinan Oberhauser ini diberi nama Spectre.

New Bond Girl, Dr. Madeliene Swann yang berhasil memikat Bond
Berkat bantuan para sahabatnya, seperti Q (Ben Whishaw) dan Moneypenny (Naomie Harris), Bond berhasil bertemu dengan Dr. Madeleine Swann (Lea Seydoux) yang menjadi Bond Girl dalam film ini.  Bond yang juga ditemani Dr. Swann akhirnya bekerja sama untuk melacak jejak Spectre.

Review

Sam Mendes yang merupakan sutradara Skyfall, kembali menyutradarai seri Bond terbaru, Spectre. Mendes berhasil menyajikan aksi demi aksi mulai dari aksi baku hantam di helikopter yang sedang terbang, kebut-kebutan antara Bond yang mengendarai mobil canggih Aston Martin DB10 dengan anak buah Oberhauser, Mr Hinx (Dave Bautista) yang mengendarai Jaguar CX75, adegan brutal di kereta api antara Bond (lagi-lagi) dengan Mr Hinx, dan sederet aksi Bond lainnya. Semua aksi hebat Bond juga tak lepas dari tangan hebat sinematografer, Hoyte van Hoytema yang juga merupakan sinematografer bagi Interstellar.

007 yang sedang keluar dari mobil canggihnya, Aston Martin DB10
Daniel Craig yang kembali memerakan Bond setelah tiga film sebelumnya masih sangat apik memerakan agen rahasia penuh pesona bagi para wanita ini. Tersiar kabar bahwa Daniel Craig telah memutuskan untuk berhenti memerankan Bond dan menjadikan Spectre sebagai akhir dari aksinya memerankan agen rahasia ini. Namun besar harapan, Craig masih memerankan sosok ini meskipun ada beberapa nama yang disinyalir sebagai penggantinya. Yah kita liat saja nanti.

Anyway, Craig masih berhasil membawa pesona Bond dalam film ini yang kental dengan sosok yang tangguh namun juga masih begitu manusiawi. Sosok Bond yang juga terkenal playboy masih terasa di film ini. Nuansa nakal, menggoda serta romantis terasa saat Bond dikelilingi oleh para Bond Girl. Sementara itu sang Bond Girl, Dr. Swann diperankan sangat apik oleh Lea Seydoux yang berhasil menghidupkan sosok wanita yang tak hanya bermodal cantk dan seksi tapi juga tangguh dan memiliki jiwa pemberontak serta penuh kejutan. 

Pesona Monica Bellucci berhasil memerankan Lucia Sciarra
Sementara itu hadir sosok Monica Bellucci yang memerankan janda seksi Lucia Sciarra. Fyi, Lucia merupakan janda dari Marco Sciarra, orang yang dibunuh Bond diatas helikopter saat di Meksiko. Meski hanya tampil sekitar lima menitan, namun Monica Bellucci berhasil mempesona Bond dan penonton berkat kecantikan dan keseksiannya. Tidak hanya itu, Monica Bellucci juga memecahkan rekor sebagai Bond Girl tertua yakni diusia 51 tahun. Sementara itu para pemain pendukung lain seperti Ben Whishaw, Naomie Harris, Andrew Scott, serta sang Voldemort, Ralph Fiennes sangat apik memerankan karakternya masing-masing dan ikut mengangkat cerita.

Namun dari segala hingar bingar kehebatan Bond dalam aksi baku hantamnya, nyatanya berbanding terbalik dengan dialog yang disajikan. Sangat disayangkan memang, ada beberapa dialog yang terkesan kering juga terasa terlalu panjang sehingga menghadirkan rasa bosan dan kantuk penonton. Belum lagi mengingat filmnya yang berdurasi lumayan panjang, yakni 148 menit yang terasa terbuang dengan dialog-dialog panjang nan kering tadi. Meski begitu tak sedikit juga rasa kantuk penonton disudahi dengan aksi brutal Bond setelahnya.

Franz Oberhauser, sang villain
Selain itu, yang juga dirasa kurang adalah sosok antagonis, Oberhauser yang diperankan Christoph Waltz. Oberhauser merupakan sosok penjahat inti bahkan diatas penjahat Casino Royale dan Skyfall, yang menjadikannya penjahat diatas penjahat. Namun yang terjadi adalah kekejaman Oberhauser yang kurang terasa. Mungkin salah satu adegan kejam Oberhauser adalah saat Bond dihadapkan pada mesin yang akan menusuk bagian kepalanya. Itu kejam. Namun secara keseluruhan masih kalah kejam dibanding LeChiffre dari Casino Royale dan Raul Silva dari Skyfall. Padahal Christoph Waltz merupakan aktor kelas kakap dengan dua piala Oscar sebagai buktinya.

Selalu kental dengan gayanya menggunakan senjata api
Seperti film aksi lainnya, film Bond Spectre juga hadir di beberapa negara berbeda, sebut saja London, Meksiko, Roma Italia, Austria, serta Tangier Maroko, memanjakan mata anda sepanjang film. Dan pada akhirnya Bond dihadapkan pada dua pilihan, dirinya selamat atau menyelamatkan sang Bond Girl, Dr. Swann, namun penuh resiko. Mengingat Bond merupakan sosok pria paling flamboyan di seantero dunia, kalian jelas tau apa yang dipilih Bond.

Overall, secara pribadi saya sangat menikmati film, walaupun terkadang terasa bosan di adegan adegan dialog panjang. Namun pesona Bond masih membius saya dan saya yakin semua penonton. 

Selamat menonton.

Please dong om Daniel Craig main lagi di film Bond selanjutnya. Blom rela nih kalo di ganti.

1 comments: