BLOG

BLOG

Kamis, Oktober 08, 2015

Review: The Martian (2015)

Menjemput kembali, astronot yang tertinggal.


Masih teringat di benak kita tentu film Gravity (2013) dan Interstellar (2014) yang sangat menyedot perhatian dengan tema sci-fi space dengan penuh teori fisika dan pemandangan luar angkasa yang mengagumkan. Tahun ini, kembali hadir film sci-fi space yang diharapkan akan mendulang sukses layaknya Gravity ataupun Interstellar, The Martian. Pertanyaannya adalah, apakah mampu The Martian bisa menandingi film sci-fi space sebelumnya ? Jawabannya ada ditangan sutradara asal Inggris, Ridley Scott.

Sinopsis.

Sebuah misi untuk menciptakan kehidupan baru di Mars, mengantarkan para astronot berpengalaman menuju planet gersang tak berpenghuni tersebut. Persiapan matang pun telah diperhitungkan dengan membawa peralatan lengkap, termasuk peralatan bertahan hidup yang sudah terpasang dipermukaan gurun pasir berbatu di Mars. Namun misi mereka yang sudah dipersiapkan dan masih dalam proses pengerjaan, harus terhenti, setelah satelit NASA menangkap akan adanya badai besar di Mars.


Pembatalan misi pun dilakukan seiring badai yang makin tak bersahabat dan ketidakmungkinan untuk melanjutkan misi. Namun salah satu kru astronot, Mark Watney (Matt Damon) harus terhempas karena benturan yang ia alami dan terpisah dari kru yang lain. Segala usaha dilakukan kru lainnya untuk bisa berkomunikasi dengan Mark, namun hasilnya nihil. Demi keselamatan bersama, mereka pun meninggalkan Mars dengan asumsi bahwa Mark telah meninggal dunia. Because you know, who can survive on Mars alone ? Anybody ? Looks like impossible.

Namun Mark yang dinyatakan telah meninggal dunia, nyatanya mampu bertahan. Terbangun dengan kenyataan bahwa ia ditinggal sendirian di planet gersang tersebut, membuat Mark sempat frustasi. Namun demi bertahan hidup, Mark pun memanfaatkan kecerdikan, kecerdasan, dan semangat untuk dapat bertahan dan menemukan cara untuk mengirim sinyal ke Bumi bahwa ia masih hidup. Dengan basic-nya sebagai ahli botani, Mark melakukan segala cara demi dapat bertahan hidup.


Jutaan mil jauhnya, NASA dan tim lainnya terus berupaya untuk membawa kembali astronot mereka yang tertinggal, dengan memberi tahu para kru lainnya yang meninggalkan Mark di Mars. Merasa bersalah, para kru lainnya yang masih dalam perjalanan pulang menuju bumi, akhirnya kembali ke Mars untuk membawa Mark kembali pulang.

Review.

Pada awalnya, kita mungkin akan menganggap film The Martian akan seserius Interstellar, jika dilihat dari trailernya. Memang tak sepenuhnya salah, namun The Martian hadir lebih dari itu. Membayangkan untuk hidup sendirian di planet besar dengan tak adanya oksigen, gravitasi bahkan miskin air dan tumbuhan, akan terlihat sangat menakutkan, namun tidak untuk The Martian. Karakter Mark Watney, mampu mengubah suasana tegang menjadi humor menertawakan diri sendiri tanpa harus mengusir porsi tegangnya itu sendiri. Tetap terlihat menakutkan namun dengan humor cerdas menggelitik di beberapa adegan.


Ada beberapa hal cerdik namun penuh resiko yang coba diperlihatkan di film ini, yaitu cara Mark bertahan hidup. Maksudnya begini, jujur, saya bukanlah ahli fisika, astronomi atau biologi, namun aspek sains dan teknik yang Mark gunakan untuk menghasilkan air di Mars atau bercocok tanam dengan kotoran sendiri, membuat kita berfikir, "Apakah memang bisa dengan cara seperti itu dilakukan di Mars ?". But please, untuk "hanya" sekedar menikmati film ini, singkirkan pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Just enjoy it !

Satu lagi yang membuat menarik film ini adalah akting Matt Damon yang sangat meyakinkan dengan membawa Mark Watney sebagai tokoh astronot yang humoris serta optimis meski seringkali mendapatkan tekanan batin setiap mengalami kesulitan. Terlebih saat ia harus menghadapi transformasi tubuhnya yang semakin kurus dimakan waktu dengan pasokan makanan yang terbatas, menjadi sebuah transformasi yang ngeri untuk dilihat. Tak hanya Matt Damon, para pemain lain seperti Jessica ChastainKate Mara, Sean Bean, Michael Pena, Kristen Wiig, Jeff Daniel dll ikut andil besar dalam misi membawa pulang Mark dengan akting yang mumpuni.


Film ini tak hanya kuat dari segi teknik ataupun akting para pemainnya, namun juga naskah dan alur cerita yang sangat rapi dengan menghadirkan sisi ilmu sains yang asik untuk dilihat, setidaknya tak se-boring pelajaran sains di sekolah tentu. Visual yang coba disajikan juga sangat menjanjikan, pemandangan Mars yang gersang, sangat apik diperlihatkan di sepanjang film. The Martian merupakan film yang sangat cocok untuk anda para pecinta space ataupun anda yang hanya ingin sekedar menonton tanpa harus tau ini itu, film ini menyajikan ketegangan dengan humor yang pastinya tak akan anda sangka. One of the best movie in this year, i think.

1 comments: