BLOG

BLOG

Selasa, September 29, 2015

Review: Everest (2015)

"Kata-lata terakhir selalu menjadi milik gunung."


Secara pribadi, saya bukanlah termasuk jejeran anak gunung yang beberapa tahun belakangan menjadi fenomena baru bagi kalangan anak muda Indonesia. Sejak munculnya film 5cm beberapa tahun lalu, entah bagaimana hobi mendaki gunung menjadi sesuatu hal yang wajib bagi siapa saja yang ingin terlihat mencintai alam. Tapi maaf, saya bukanlah salah satunya.

Everest, menjadi terasa sangat pas untuk fenomena anak gunung ini. Puncak Everest di pegunungan Himalaya yang sangat indah, memacu Universal Studios untuk mengangkatnya ke layar lebar. Kisah yang diangkat adalah tragedi nyata tahun 1996, dimana saat itu Everest menjadi saksi tewasnya 8 pendaki gunung.


Tokoh utama yang menjadi sorotan adalah Rob Hall (Jason Clarke), seorang pendaki profesional asal New Zealand, yang juga menjadi pemandu ekspedisi puncak Everest dibawah naungan Adventure Consultant. Rob tak sendiri, Rob ditemani tim profesional lainnya, seperti Mike Groom (Thomas M. Wright), Ang Dorjee (Ang Phula Sherpa), Andy "Harold" Harris (Martin Henderson), serta sang koordinator logistik yang juga ikut membantu dari basecamp yakni, Helen (Emily Watson).

Kali ini, Rob berhasil membawa 8 kliennya dari berbagai macam profesi, mereka adalah Doug Hansen (John Hawkes), Beck Weathers (Josh Brolin), Lou Kasischke (Mark Derwin), Yasuko Namba (Naoko Mori), Frank Fischbeck (Todd Boyce), Jon Krakauer (Michael Kelly), John Taske (Tim Dantay), dan Stuart Hutchison (Demetri Goritsas).


Persiapan pun disiapkan secara matang, logistik, oksigen, juga fisik tentunya, semua telah diperhitungkan. Cuaca yang cerah, membuat Rob dkk optimis akan tiba di puncak pada tanggal 10 Mei 1996. Rob pun memutuskan untuk bekerjasama dengan tim pendaki lain, yakni Mountain Madness yang dipimpin oleh Scott Fiscer (Jake Gyllenhaal). Rob dan Scott pun saling bahu membahu membawa tim mereka sampai ke puncak Everest dan turun kembali dengan selamat.

Petualangan jelas tak mudah, halangan demi halangan muncul silih berganti mewarnai petualangan Rob dkk, mencoba menghalang mereka sampai ke puncak. Meski begitu, Rob berhasil membawa semua kliennya sampai ke puncak, kecuali Beck yang memang memiliki masalah penglihatan dan terpaksa hanya bisa duduk menunggu bantuan datang. Begitu pula dengan Scott yang mendapat banyak masalah bahkan sampai kesehatannya menurun namun tetap berhasil sampai ke puncak.


Masalah sebenarnya tak muncul saat menuju puncak, namun justru muncul saat mereka ingin turun. Bermula dari Rob yang "terpaksa" harus menemani Doug yang terlambat sampai ke puncak. Dengan dasar tanggung jawab dan persahabatan, Rob pun menemani Doug yang memaksa diri untuk sampai ke puncak meskipun kesehatan Doug tak memungkinkan. Meski begitu, Rob berhasil menemani Doug hingga ke puncak. Namun saat ingin kembali ke basecamp bersama Doug, badai pun datang. Doug yang sudah dalam kondisi sangat lemah, memutuskan untuk menjatuhkan diri demi meringankan beban Rob.

Rob sendirian. Badai salju, cuaca yang sangat sangat sangat sangat dingin, tubuh yang mulai membeku, rasa lapar, oksigen yang terus menipis, terus menemani dan menghantui Rob di puncak Everest. Basecamp yang menjadi pusat komando, terus mencoba menghubungi Rob karena tak ingin sang pemimpin meninggal di Everest. 


Drama muncul saat Helen mencoba menghubungi istri Rob yang sedang hamil tua, Jan Hall (Keira Knightley) untuk memberi semangat kepada sang suami, Rob Hall. Komunikasi Rob dan sang istri lewat sambungan radio, nyatanya berhasil membuat penonton berurai air mata. Terlebih saat Jan memberitahu bahwa kelak saat anak mereka lahir, akan diberi nama Sarah, nama yang diinginkan oleh Rob. Asli ini sedih banget guys.

Sebenarnya tak ada drama yang terlalu berarti, semua berjalan cenderung sederhana. Sederhana disini maksudnya adalah masalah yang timbul adalah masalah umum seorang pendaki gunung Everest, yakni badai salju. Everybody know it. Namun harus diakui, saat badai salju itu hadir dan menerkam tubuh Doug dan Rob, cukup membuat penonton merinding ketakutan. Ketegangan yang muncul jelas datang dari keganasan alam itu sendiri, bagaimana alam itu secara perlahan mencoba untuk menggrogoti kondisi mental dan fisik para pendaki.


Bagaimana dengan akting para pemain ? Sudah tak usah diragukan lagi. Jason Clarke yang memerankan Rob, dirasa sangat cocok memerankan seorang leader yang bertanggung jawab serta sangat mengayomi dan setia kawan. Jake Gyllenhaal yang memerankan karakter Scott pun tak bisa dianggap sebelah mata. Drama Rob dan sang istri pun berhasil menghidupkan suasana menyedihkan seorang istri yang sedang hamil tua namun harus mendapat kenyataan bahwa sang suami sedang menantang maut dari alam.

Akhirnya ? Sebuah quotes menarik dari film diambil bahwa, "Kata-lata terakhir selalu menjadi milik gunung." adalah jawabannya. Nyatanya alam memang masih terlalu kuat untuk seorang manusia.

1 comments: