Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat dari camera obscura, bahasa Latin
untuk "ruang gelap", mekanisme awal untuk memproyeksikan tampilan di
mana suatu ruangan berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang
modern, kecuali tidak ada cara pada waktu itu untuk mencatat tampilan
gambarnya selain secara manual mengikuti jejaknya. Dalam dunia fotografi, kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran film. Pada kamera televisi, sistem lensa membentuk gambar pada sebuah lempeng yang peka cahaya. Lempeng ini akan memancarkan elektron ke lempeng sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik. Dikenal banyak jenis kamera potret.
Komponen Kamera
Sebuah kamera minimal terdiri atas:
- Kotak yang kedap cahaya (badan kamera)
- Sistem lensa
- Pemantik potret (shutter)
- Pemutar film
Badan kamera
Badan kamera adalah ruangan yang sama sekali kedap cahaya,
namun dihubungkan dengan lensa yang menjadi satu-satunya tempat cahaya
masuk. Di dalam bagian ini cahaya yang difokuskan oleh lensa akan diatur
agar tepat mengenai dan membakar film.
Di dalam kamera untuk tujuan seni fotografi, biasanya ditambahkan beberapa tombol pengatur, antara lain:
- Pengatur ISO/ASA Film.
- Shutter Speed.
- Aperture (Bukaan Diafragma).
Jika diperlukan bisa pula ditambah peralatan:
- Blitz (atau lebih umum disebut lampu kilat atau flash)
- Tripod
- Lightmeter
Sistem lensa
Sistem lensa dipasang pada lubang depan kotak, berupa sebuah lensa tunggal yang terbuat dari plastik atau kaca, atau sejumlah lensa yang tersusun dalam suatu silinder logam.
Tingkat penghalangan cahaya dinyatakan dengan angka f, atau bukaan relatifnya. Makin rendah angka f
ini, makin besar bukaannya atau makin kecil tingkat penghalangannya.
Bukaan ini diatur oleh jendela diafragma. Bukaan relatif diatur oleh
suatu diafragma.
Untuk kamera SLR, lensa dilengkapi dengan pengatur bukaan diafragma
yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk sesuai keinginan fotografer.
Jenis lensa cepat ataupun lensa lambat ditentukan oleh rentang nilai F yang dapat digunakan.
Disamping lensa biasa, dikenal juga lensa sudut lebar (wide lens), lensa sudut kecil (tele lens), dan lensa variabel (variable lens, atau oleh kalangan awam disebut dengan istilah lensa zoom.
Lensa sudut lebar mempunyai jarak fokus yang lebih kecil daripada
lensa biasa. Namun sebutan itu bergantung pada lebarnya film yang
digunakan. Untuk film 35 milimeter, lensa 35 milimeter akan disebut lensa sudut lebar, sedangkan lensa 135 milimeter akan disebut lensa telefoto.
Lensa variabel dapat diubah-ubah jarak fokusnya, dengan mengubah
kedudukan relatif unsur-unsur lensa tersebut. Lensa akan memfokuskan
cahaya sehingga dihasilkan bayangan sesuai ukuran film. Lensa
dikelompokkan sesuai panjang focal length (jarak antara kedua lensa).
Focal lenght memengaruhi besar komposisi gambar yang mampu dihasilkan. Dalam masyarakat umum, lebih dikenal dengan istilah zoom.
Pemantik Potret
Tombol pemantik potret atau shutter dipasang di belakang lensa atau di antara lensa. Kebanyakan kamera SLR mempunyai mekanisme pengatur waktu untuk memungkinkan mengubah-ubah lama bukaan shutter. Waktu ini ialah singkatnya pemetik potret itu membuka, sehingga memungkinkan berkas cahaya mengenai film.
Beberapa masyarakat awam menganggap kemampuan kamera sebanding dengan besarnya nilai maksimum shutter speed yang bisa digunakan.
Bagian lain
Bagian lain sebuah kamera, antara lain:
- Mekanisme memutar film gulungan agar bagian-bagian film itu bergantian dapat disingkapkan pada objek
- Mekanisme fokus yang dapat mengubah-ubah jarak antara lensa dan film,
- Pemindai komposisi pemotretan (range finder) yang menunjukkan apa saja yang akan terpotret serta apakah objek utama akan terfokuskan
- lightmeter untuk membantu menetapkan kecepatan pemetik potret dan atau besarnya bukaan, agar banyaknya cahaya yang mengenai film cukup tepat sehingga diperoleh bayangan atau gambar yang memuaskan.
Beberapa kamera, terutama jenis kamera poket biasanya tidak memiliki salah satu dari bagian-bagian tersebut.
Macam-macam Kamera
Kamera Saku (Pocket)
Kamera saku merupakan jenis kamera mayoritas (hampir 90%) yang ada ditangan konsumen. Sesuai namanya, kamera ini berukuran kecil dan memang benar-benar bisa masuk ke saku di baju anda.
Kamera saku biasanya bisa menghasilkan foto yang bagus, kadang-kadang luar biasa. Kamera saku juga mampu merekam video, fitur tambahan yang sangat berguna dan disukai konsumen. Namun mohon perhatikan kata-kata yang dicetak tebal diatas. Biasanya bagus dan kadang-kadang luar biasa merupakan alasan kenapa penggemar fotografi sejati (dan fotografer pro) memandang kamera saku sebelah mata – sebatas sebagai batu loncatan atau sebagai back up.
Ada beberapa faktor yang membuat kamera saku terbatas:
- Shutter lag, didefinisikan sebagai waktu jeda antara saat anda memencet tombol shutter dan kamera mulai merekam. Merupakan alasan terbesar kenapa kamera saku sangat terbatas. Jeda waktu ini mungkin hanya setengah detik, namun dalam setengah detik inilah akan ada kejadian penting-keren-lucu-spektakuler yang justru tidak terekam menjadi foto.
- Payah dalam kondisi minim cahaya, kamera saku memiliki sensor (chip kecil peka cahaya berbentuk segi empat yang menggantikan fungsi film) yang sangat kecil. Secara umum, makin kecil sensor sebuah kamera makin jelek kualitas foto-nya. Sensor yang kecil berarti hanya sedikit cahaya yang terekam, kualitas warna yang pas-pasan dan lemah ketika berhadapan dengan kondisi remang-remang. Apa saja konsekuensinya? pertama adalah foto cenderung mudah blur (tidak tajam) dan kedua foto cenderung memiliki banyak noise (bintik-bintik diseluruh area foto).
- Zoom terbatas, memiliki kamera saku berarti anda sudah terikat hidup mati dengan lensa bawaan dari sononya. Kita tidak bisa mengganti lensa sesuai kebutuhan. Kamera saku dari pabriknya diset untuk memiliki lensa yang bisa digunakan untuk kebutuhan umum dan bisa melakukan perbesaran 3 sampai 4 kali. Namun jangan berharap anda bisa menggunakannya untuk memotret wajah anak anda yang sedang bermain drama di sekolah atau memotret wajah Krisdayanti yang sedang menanyi dalam sebuah konsernya.
Kalau banyak jeleknya, kenapa kamera saku laris manis di pasaran? tidak adakah kelebihannya? ada, berikut ini:
- Small is beautiful, dengan ukuran yang kecil kita mudah membawanya kemanapun kita pergi sehingga makin banyak hal yang bisa kita abadikan
- Harga terjangkau, kamera saku adalah jenis kamera yang paling bersahabat dengan dompet sehingga anda akan disayang istri/ suami karena pandai berhemat
- Lebih banyak orang tidak ingin tampak seperti war-tawan foto. Semakin besar kamera tentengan anda, makin tampang anda mirip wartawan foto. Dan yakinlah orang terkenal macam David Beckham, Ariel Peterpan, SBY atau Obama tidak pernah tampak seperti wartawan foto (bercanda … ).
Kamera Super-Zoom
Kamera super zoom memiliki ukuran fisik lebih besar dibanding kamera
saku, dan sesuai namanya memiliki kemampuan zoom optik sampai sejauh 15
kali atau bahkan sampai 20 kali. Kenapa
kamera ini ada? Karena banyak sekali kejadian penting terjadi dalam
kejauhan; di panggung, di mimbar, di pernikahan, di lapangan olahraga.
Kamera super zoom disamping memiliki kelebihan dalam kemampuannya
melihat dari kejauhan, juga memiliki satu lagi kelebihan utama dibanding
kamera saku: lubang intip kecil yang pas untuk mata anda (eyepiece
viewfinder). Lubang intip ini sangat berguna jika anda memotret ditangah
teriknya siang hari (kamera saku hanya memiliki layar LCD dibelakang
yang sama sekali tidak berguna jika anda berada di area terang
benderang). Satu lagi, kamera super zoom juga biasanya memiliki layar
LCD yang bisa ditekuk – tekuk sehingga membantu anda memotret dari sudut
yang tidak biasa.
Kekurangannya? secara teknis kamera ini masih memiliki sensor yang
relatif kecil sehingga kemampuannya dalam kondisi minim cahaya masih
terbatas. Untuk memotret outdoor masih sangat oke hasilnya, namun begitu
anda bawa masuk ke ruangan anda akan mulai kepayahan mendapatkan foto
yang tajam dan bagus.
Secara ukuran, kamera super zoom juga lumayan tanggung. Tidak akan
pernah muat di kantong sehingga kita harus membawanya di pundak.
Kamera SLR
Anda selama ini mungkin cukup puas dengan kualitas foto dari kamera
saku mungil. Lalu mulai gemar mengamati foto di majalah-majalah yang
tampak wah..foto yang super tajam, warnanya serba indah, potret wajah
dengan latar belakang yang kabur, air terjun dengan yang telihat sangat
lembut seperti kapas atau foto burung yang sedang melesat…foto – foto
berkualitas seperti ini rata – rata dihasilkan dari kamera SLR.Jadi apakah SLR itu? SLR adalah kependekan dari single lens reflex,
sebuah istilah yang memang lumayan kompleks dijelaskan. Tapi pada
prinsipnya adalah jenis kamera dimana kita mengintip obyek foto melalui
lensa (jargon fotografinya: through the lens). Kamera besar berwarna hitam ini dipastikan tidak akan muat disaku anda dan harganya lumayan mahal.
Namun dari segi kualitas, kamera inilah penghasil foto-foto keren
dimajalah atau iklam raksasa di jalan. Begitu dihidupkan anda bisa
langsung memotret, tidak ada lagi shutter lag, mampu merekam 3 foto
dalam 1 detik, memberi kepuasan kontrol manual untuk hampir semua
parameter pemotretan, dan bisa dipakai memotret ribuan foto tanpa
kehabisan batere.
Kamera inilah yang membuat banyak orang tergila-gila dengan dunia
fotografi, memiliki bunyi khas saat kita memencet shutter (karena kamera
saku dan super zoom biasanya diiringi bunyi palsu), dan terasa kokoh
dan tangguh saat dipegang.
Anda bisa mengubah lensa sesuai kebutuhan, dari lensa macro dimana
anda bisa memotret mata serangga sampai lensa super tele sehingga anda
bisa memotret jerawat di wajah teman anda dari jarak 10 meter.
Jenis Kamera Lomo
|
Written by Administrator |
Saturday, 05 December 2009 11:13 |
1. Lomographic ActionSampler Hasil foto Lomografi yang dihasilkan dengan kamera action sampler adalah foto dengan bentuk 1 foto terbagi 4 bagian 2. Lomographic Colorsplash Camera Hasil foto dengan menggunakan kamera lomo jenis colorsplash akan bermain dengan warna. Warna yang tampil difoto belum tentu sesuai dengan warna asli. Kamera ini seringkali digunakan untuk acara di malam hari. 3. Lomographic Fisheye Camera Kamera pocket dengan lensa fisheye. Cakupan pandangan 170 derajat. Hasil foto berbentuk bulat seperti mata ikan. Kamera LOMO FISHEYE ada 2 jenis, yang tipe pertama atau sering disebut fisheye1, dana tipe kedua atau sering disebut fisheye2. Beda dari 2 tipe ini adalah, yang tipe kedua viewfindernya sudah cembung, jadi kita dapat tahu bagaimana hasil gambarnya. Dan juga sudah dibekali dengan mode Bulb dan Multiple Exposure. 4. Lomographic Frogeye Underwater Kamera ini tetap dapat digunakan meski di dalam kolam renang/air tanpa casing khusus. Itu sebabnya kamera jenis ini disebut frogeye atau mata katak. Kamera ini sekarang tidak diproduksi lagi (dead stock). 5. Lomographic Oktomat Dalam 1 kali jepret akan tampil menjadi 8 foto kecil dalam 1 g Lomographic Pop 9 Dengan 1 kali jepret akan tampil menjadi 9 foto kecil dalam 1 lembar foto. 6. Lomographic SuperSampler Dalam hasil 1 foto yang tampil, terbagi menjadi 4 bagian |
0 comments:
Posting Komentar